Masakan Cina Amerika Hari Ini: Fusion, Warisan, dan Penemuan Kembali Kuliner

Imigrasi Taiwan ke Amerika Serikat menyusut sepanjang 1990-an, karena ledakan ekonomi dan reformasi demokrasi mengubah Taiwan. Sejak saat itu, juru masak di restoran Cina Amerika sekali lagi didominasi oleh imigran dari daratan Cina. Di samping migrasi yang diatur, sejumlah besar imigran gelap muncul—terutama orang Fuzhou dari Fujian dan Wenzhou dari Zhejiang—yang mulai bekerja di restoran Cina New York City selama tahun 1980-an.

Evolusi masakan Tiongkok Amerika ini berakar pada adaptasi kreatif teknik memasak tradisional Tiongkok dengan produk yang tersedia secara lokal dan selera konsumen Amerika yang terus berkembang. Di Chinatown Manhattan, di mana komunitas Tionghoa-Amerika yang kuat berkembang, banyak menu restoran yang mencerminkan perpaduan warisan dan inovasi ini. Pada akhir abad ke-20, menjadi jelas bahwa restoran Cina tidak lagi hanya melayani pelanggan Cina, tetapi telah menjadi bagian yang akrab dan disukai dari lanskap makan Amerika yang lebih luas.

Sebagai pengakuan atas dampak budayanya, Smithsonian National Museum of American History memamerkan evolusi dan artefak masakan Tionghoa Amerika dalam pameran tahun 2011, Sweet & Sour: A Look at the History of Chinese Food in the United States. Pengakuan ini duduk di samping tonggak sejarah seperti Pekin Noodle Parlor—didirikan pada tahun 1911—yang memegang gelar restoran Cina tertua yang beroperasi di negara ini. Pada tahun 2023, ada sekitar 37,000 restoran Cina di seluruh Amerika Serikat, menggarisbawahi pentingnya masakan tersebut.

Salah satu aspek yang paling menarik dari makanan Cina Amerika adalah berapa banyak hidangan, yang sekarang dianggap sebagai klasik Cina di Amerika, sebenarnya berasal dari tanah Amerika. Barang-barang seperti kue keberuntungan, rangoon kepiting, dan ayam Jenderal Tso dirancang agar sesuai dengan selera Amerika, biasanya merangkul rasa manis, saus yang berani, dan metode goreng. Inovasi ini muncul dari tradisi kuliner para imigran dari distrik Toisan provinsi Guangdong—sumber utama imigrasi Tionghoa sebelum pembatasan tahun 1924—yang https://catfish-cove.com/ menyesuaikan gaya memasak mereka menggunakan bahan-bahan yang tersedia. Akibatnya, tarif yang ditawarkan di restoran Tionghoa-Amerika sangat berbeda dari yang disiapkan di rumah tangga Tionghoa-Amerika, dengan masakan Kanton meninggalkan jejak yang paling abadi.

Selain itu, makanan Cina Amerika cenderung memasukkan porsi daging yang lebih besar dibandingkan dengan makanan tradisional Cina. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan—bahkan di lingkungan kelas atas—telah memperkenalkan hidangan yang lebih otentik seiring dengan meningkatnya permintaan pelanggan akan rasa tradisional. Selain itu, sementara masakan tradisional Tiongkok sering mengandalkan sayuran hijau Asia seperti bok choy dan gai-lan, masakan Tiongkok Amerika sering memilih bahan-bahan yang kurang umum di Tiongkok. Misalnya, brokoli Barat (西蘭, xīlán) biasanya digunakan sebagai pengganti brokoli Cina. Seiring waktu, bahan-bahan yang dulunya dianggap eksotis di Amerika Utara—seperti buah-buahan segar, sayuran, dan bahkan barang-barang yang kurang dikenal seperti dau miu (juga dikenal sebagai kecambah kacang polong, batang polong polong, atau pucuk kacang polong)—telah menjadi hal biasa baik di menu restoran maupun di supermarket.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *